Halaman 4 Strategi



·  Program pembangunan kesh.

Strategi dan Program pembangunan Kesehatan di Indonesia
Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat tahun 2010 adalah sebagai berikut :

1) Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan
Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksanakan harus memiliki wawasan kesehatan artinya program pembangunan nasional harus memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan setidak-tidaknya terhadap dua hal yaitu : 1. Pembentukan lingkungan sehat , dan 2. Pembentukan perilaku sehat.

2) Profesionalisme
Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta melalui penerapan nilai-nilai moral dan etika.

3) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JKPM)
Untuk memanfaatkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehat, perlu digalakkan peran serta masyarakat seluas-luasnya termasuk dalam pembiayan, JKPM yang pada dasarnya merupakan penataan subsistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat adalah wujud nyata dari peran serta masyarakat yang apabila berhasil dilaksanakan adalah akan berdampak sangat besar dalam mempercepat pemerataan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

4) Desentralisasi
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Desentralisasi yang inti adalah pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur system pemerintahan dan rumah tangga sendiri termasuk urusan kesehatan.



·     Rencana pembangunan kesh.

Sasaran Pembangunan Kesehatan

1. Upaya Kesehatan
Sasaran umumnya adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar melalui puskesmas dan pelayanan kesehatan rujukan melalui rumah sakit pemerintah maupun swasta yang didukung peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra-upaya (dana jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat).

2. Sumberdaya Kesehatan
* Meningkatnya presentase penduduk yang menjadi peserta sistem pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaan pra-upaya.
* Meningkatnya jumlah badan usaha yang menyelenggarakan upaya sistem pembiayaan pra-upaya.
* Tersedianya jaringan pemberi pelayanan kesehatan paripurna yang bermutu, baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan kebutuhan sistem pembiayaan pra-upaya.
* Meningkatnya jumlah unit jaringan pelayanan dokter keluarga sebagai penyelenggara kesehatan sistem pembiayaan pra-upaya yang menyelenggarakan pelayanan paripurna dan bermutu.


·     Indikator keberhasilan pembangunan kesh. KIA.

INDIKATOR KEBERHASILAN

* Makin baiknya fungsi penggerak pembagunan kesehatan berwawasan kesehatan, yang ditandai dengan makin tingginya IPTS (Indeks Potensi Tatanan Sehat) yang berarti makin banyak tatanan yang berpotensi sehat
* Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat, yang ditandai dengan makin tumbuh dan berkembangnya UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), BPP (Badan Penyantun Puskesmas), atau BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat)


* Makin baiknya fungsi pemberdayaan keluarga yang ditandai dengan makin tingginya IPKS (Indeks Potensi Keluarga Sehat) yang berarti makin banyak keluarga yang berpotensi sehat
* Makin baiknya fungsi pelayanan kesehatan, ditandai dengan makin tinggi cakupan program dan kualitas pelayanan